Kisah Syuhrabil bin Hasanah
Syuhrabil bin Hasanah memeluk Islam tak lama setelah Muhammad diangkat
menjadi Rasul, ketika itu ia memeluk Islam tidak sendirian, melainkan
bersama ibu, ayah tiri dan saudara-saudara tirinya. Syuhrabil dan
keluarganya mengalami penderitaan keras dari orang Quraisy sehingga
mereka dua kali hijrah ke Habasyah. Semua keteguhan ini membuat Rasul
amat sayang dan dekat dengan Syuhrabil. Sampai pernah suatu ketika Rasul meminjam satu-satunya pakaian Syuhrabil.
Pada Perang Tabuk, Syuhrabil bin Hasanah ikut dalam pasukan Khalid bin
Walid. Khalid diperintahkan Rasulullah untuk menemui Ukaidar bin Abdul
Malik, raja kristen di Daumatul Jandal. Khalid agak bingung karena
pasukannya sedikit, maka Rasulullah bersabda, "Engkau akan mendapatinya
sedang memburu seekor lembu, maka pada saat itu serang dia."
Apa yang disabdakan Rasulullah menjadi kenyataan. Ukaidar sedang berburu
lembu ketika Khalid dan Syuhrabil menangkapnya. Akhirnya Ukaidar pun
bersedia berdamai. Setelah peristiwa itu, Rasulullah Saw menugaskan
Syuhrabil menjadi duta beliau untuk mengawasi perjanjian dengan Raja
Ailah, Yohanna bin Ru'ba.
Sebagai pejuang sejati, Syuhrabil bin
Hasanah mengikuti semua perang di masa Rasulullah dan kedua khalifah
penggantinya, Abu Bakar dan Umar. Syuhrabil menjadi penglima ulung.
Kepahlawanannya terkenal pada Perang Fihl di timur Sungai Yordan. Ketika
itu Syuhrabil berhasil membawa pasukannya menyebrangi medan lumpur yang
diciptakan musuh, dan memenangkan pertempuran.
Syuhrabil bin
Hasanah ikut serta dalam pasukan muslim pimpinan Amru bin Ash yang
berhasil membebaskan Al-Quds di Palestina dari cengkeraman Romawi.
Ketika wabah tha'un (kolera) melanda Syam, banyak orang menganggapnya
sebagai azab. Namun Syuhrabil berkata, "Demi Allah, itu bukan azab.
Sesungguhnya ini adalah doa Nabi kalian dan rahmat bagi kalian. Dan juga
kematian bagi orang-orang shalih sebelum kalian."
Kata-kata itu kemudian dialaminya sendiri. Ia syahid oleh wabah kolera saat menjadi gubernur Yordania.
No comments:
Post a Comment