Baby Hello Kitty

Friday, January 4, 2013

Kisah Syuhrabil bin Hasanah

Syuhrabil bin Hasanah memeluk Islam tak lama setelah Muhammad diangkat menjadi Rasul, ketika itu ia memeluk Islam tidak sendirian, melainkan bersama ibu, ayah tiri dan saudara-saudara tirinya. Syuhrabil dan keluarganya mengalami penderitaan keras dari orang Quraisy sehingga mereka dua kali hijrah ke Habasyah. Semua keteguhan ini membuat Rasul amat sayang dan dekat dengan Syuhrabil. Sampai pernah suatu ketika Rasul meminjam satu-satunya pakaian Syuhrabil.

Pada Perang Tabuk, Syuhrabil bin Hasanah ikut dalam pasukan Khalid bin Walid. Khalid diperintahkan Rasulullah untuk menemui Ukaidar bin Abdul Malik, raja kristen di Daumatul Jandal. Khalid agak bingung karena pasukannya sedikit, maka Rasulullah bersabda, "Engkau akan mendapatinya sedang memburu seekor lembu, maka pada saat itu serang dia."

Apa yang disabdakan Rasulullah menjadi kenyataan. Ukaidar sedang berburu lembu ketika Khalid dan Syuhrabil menangkapnya. Akhirnya Ukaidar pun bersedia berdamai. Setelah peristiwa itu, Rasulullah Saw menugaskan Syuhrabil menjadi duta beliau untuk mengawasi perjanjian dengan Raja Ailah, Yohanna bin Ru'ba.

Sebagai pejuang sejati, Syuhrabil bin Hasanah mengikuti semua perang di masa Rasulullah dan kedua khalifah penggantinya, Abu Bakar dan Umar. Syuhrabil menjadi penglima ulung. Kepahlawanannya terkenal pada Perang Fihl di timur Sungai Yordan. Ketika itu Syuhrabil berhasil membawa pasukannya menyebrangi medan lumpur yang diciptakan musuh, dan memenangkan pertempuran.

Syuhrabil bin Hasanah ikut serta dalam pasukan muslim pimpinan Amru bin Ash yang berhasil membebaskan Al-Quds di Palestina dari cengkeraman Romawi.

Ketika wabah tha'un (kolera) melanda Syam, banyak orang menganggapnya sebagai azab. Namun Syuhrabil berkata, "Demi Allah, itu bukan azab. Sesungguhnya ini adalah doa Nabi kalian dan rahmat bagi kalian. Dan juga kematian bagi orang-orang shalih sebelum kalian."

Kata-kata itu kemudian dialaminya sendiri. Ia syahid oleh wabah kolera saat menjadi gubernur Yordania.

No comments: