Baby Hello Kitty

Monday, September 30, 2013

1467

Dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, "hak seorang muslim terhadap sesama muslim ada enam, yaitu
[1] bila engkau berjumpa dengannya ucapkanlah salam
[2] bila ia memanggilmu maka penuhilah
[3] bila ia meminta nasihat kepadamu nasihatilah
[4] bila dia bersin dan mengucapkan alhamdulillah bacalah "Yarhamukallah (artinya : semoga Allah memberikan rahmat kepadamu)
[5] bila dia sakit jenguklah
[6] bila dia meninggla dunia antarkanlah (jenazahnya) 

[HR. Muslim]

Friday, September 27, 2013

"Kisah Istri Sholehah…"



Seorang istri menceritakan kisah suaminya pada tahun 1415 H, ia berkata :

Suamiku adalah seorang pemuda yang gagah, semangat, rajin, tampan, berakhlak mulia, taat beragama, dan berbakti kepada kedua orang tuanya. Ia menikahiku pada tahun 1390 H. Aku tinggal bersamanya (di kota Riyadh) di rumah ayahnya sebagaimana tradisi keluarga-keluarga Arab Saudi. Aku takjub dan kagum dengan baktinya kepada kedua orang tuanya. Aku bersyukur dan memuji Allah yang telah menganugerahkan kepadaku suamiku ini. Kamipun dikaruniai seorang putri setelah setahun pernikahan kami.

Lalu suamiku pindah kerjaan di daerah timur Arab Saudi. Sehingga ia berangkat kerja selama seminggu (di tempat kerjanya) dan pulang tinggal bersama kami seminggu. Hingga akhirnya setelah 3 tahun, dan putriku telah berusia 4 tahun… Pada suatu hari yaitu tanggal 9 Ramadhan tahun 1395 H tatkala ia dalam perjalanan dari kota kerjanya menuju rumah kami di Riyadh ia mengalami kecelakaan, mobilnya terbalik. Akibatnya ia dimasukkan ke Rumah Sakit, ia dalam keadaan koma. Setelah itu para dokter spesialis mengabarkan kepada kami bahwasanya ia mengalami kelumpuhan otak. 95 persen organ otaknya telah rusak. Kejadian ini sangatlah menyedihkan kami, terlebih lagi kedua orang tuanya lanjut usia. Dan semakin menambah kesedihanku adalah pertanyaan putri kami (Asmaa') tentang ayahnya yang sangat ia rindukan kedatangannya. Ayahnya telah berjanji membelikan mainan yang disenanginya…

Saturday, June 8, 2013

~*Pesan Lukman Al Hakim*~


Dalam hidupku,aku memilih 8 kalimat dari para nabi yaitu;
1.Apabila engkau sedang sholat jagalah baik-baik pikiranmu
2.Apabila engkau berada di rumah orang lain jagalah pandanganmu
3.Apabila berada di majlis jagalah lidahmu
4.Apabila hadir dalam jamuan makan jagalah perangaimu
5.Ingat kepada Allah
6.Lupakan budi baikmu pada orang lain
7.Lupakan kesalahan orang lain terhadapmu
8.Ingat mati

Sunday, May 26, 2013

Rumus Tukang Parkir


"di dunia ini, kata yang paling enak adalah kata jika" kalimat ini pernah diucapkan dosen saya ketika mengajar. sebagai orang matematika kata "jika" itu penyelamat dalam segala hal. bagaimana tidak, dengan kata "jka" hal yang tidak mungkin bisa menjadi mungkin. sebagai contohnya : "jika x+y+z=18, berapa nilai z:y:x..?", "jika suatu proyek membutuhkan waktu 60hari untuk menyelesaikannya, berapa lama total hari yang diperlukan untuk menyelesaikkan nya jika selama 7 hari yaitu 2 hari di hari libur dan 5 hari di hari kerja tersebut mengalami keterlambatan?" gampang kan????

weew, kenapa gampang, sesulit apapun soal itu kalau terdapat kata "jika" pastila menjadi mudah... yang sulit adalah menemukan "jika" didalam dunia nyata / "real problem solving". x dalam dunia nyata, y dalam dunia nyata, z dalam dunia nyata,,,, itulah yang sulit, mengubah bahasa rumus kedalam bahasa nyata..

sama halnya dengan rumus ampuh ini, "Rumus Tukang Parkir" . sepele tapi bermakna, seperti apakah isi dari rumus tukang parkir tersebut, 
1. tukang parkir, ia mempunyai mobil/ motor yang banyak tapi ia tidaklah sombang
2. tukang parkir, ia mempunyai mobil/ motor yang mewah tapi ia tidak riya'
3. tukang parkir, ketika mobi/ motor di ambil sang pemiliknya ia tetap ikhlas
kenapa? karena tukang parkir hanya merasa tertitipi, sedangkan ia percaya bahwa suatu saat nanti semua yang menjadi amanahnya akan di minta oleh sang pemilik.

gampang bukan rumus diatas? masyaAllah, untuk mempraktekkan ke dalam dunia nyata itu sungguh diperlukan hati yang qonaah, ikhlas, dan iman yang kuat. tak akan ada lagi kesedihan, galau, marah, putus asa jika rumus tersebut mampu di praktekkan ke dalam  real problem solving nya... 

إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهَ رَاجِعُوْنَ
Sesungguhnya kita milik Allah dan kepada-Nya kita kembali.”

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَبَشِّرِ الصَّابِرِيْنَ. الَّذِيْنَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ. أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُوْنَ
Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan: ‘Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.’ Mereka itulah yang mendapat keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Rabb mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Al-Baqarah: 155-157)

Seorang mukmin hendaklah yakin bahwa apa yang ditakdirkan Allah Subhanahu wa Ta’ala niscaya akan menimpanya, tidak meleset sedikit pun. Sedangkan apa yang tidak ditakdirkan oleh-Nya pasti tidak akan menimpanya. 

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيْبَةٍ فِي اْلأَرْضِ وَلاَ فِي أَنْفُسِكُمْ إِلاَّ فِي كِتَابٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَبْرَأَهَا إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللهِ يَسِيْرٌ. لِكَيْ لاَ تَأْسَوْا عَلَى مَا فَاتَكُمْ وَلاَ تَفْرَحُوا بِمَا ءَاتَاكُمْ وَاللهُ لاَ يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُوْرٍ
Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (Al-Hadid: 22-23)

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَا يَزَالُ الْبَلاَءُ بِالْمُؤْمِنِ وَالْمُؤْمِنَةِ فِي جَسَدِهِ وَمَالِهِ وَوَلَدِهِ حَتَّى يَلْقَى اللهَ وَمَا عَلَيْهِ خَطِيْئَةٌ
Senantiasa bala` (cobaan) menimpa seorang mukmin dan mukminah pada tubuhnya, harta dan anaknya, sehingga ia berjumpa dengan Allah dalam keadaan tidak memiliki dosa.” (HR. Ahmad, At-Tirmidzi, dan lainnya, dan dinyatakan hasan shahih oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan At-Tirmidzi, 2/565 no. 2399)

‘Al-Imam Ibnul Jauzi menyebutkan beberapa perkara untuk mengobati musibah sehingga seorang tidak berlarut-larut dalam kesedihan yang bisa membinasakan dan mengabaikan hak dan kewajiban, yaitu:
- Mengetahui bahwa dunia tempat ujian dan petaka serta bahwa musibah suatu hal yang pasti terjadi.
- Memperkirakan adanya orang yang ditimpa musibah lebih besar dan banyak dari musibahnya, serta melihat keadaan orang yang ditimpa musibah seperti musibahnya sehingga ia terhibur karena bukan hanya dia saja yang terkena musibah.
- Meminta ganti yang lebih baik kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan mengharap pahala dari kesabarannya.
(Diambil dari kitab Tasliyatu Ahlil Masha`ib karya Al-Imam Muhammad Al-Munbajja Al-Hanbali -dengan ringkas- hal. 13-22)


semoga kita dikembalikan dalam keadaan bercahaya lagi mulia, aamiin


Thursday, January 31, 2013

TAFAKKUR; MATA AIR KEHIDUPAN JIWA



Bismillahirrahmannirahim,

SATU ibadah yang cukup ringan dilakukan namun sangat bernilai di sisi الله سبحانه وتعالى adalah tafakur. Rasulullah صلی الله علیﻪ و سلم pernah bersabda:

“Tafakur sesaat lebih baik daripada ibadah satu tahun.”
(HR. Bukhari)



Allah subhana wa Ta'ala berfirman :

“Maka Apakah kamu tidak merenung?” (Al An’am: 50)

“Supaya kamu berfikir (tafakkur).” (Al-Baqarah: 219)

Dalam firman-NYA juga kita bisa mengetahui, bahwa tafakur merupakan diantara ibadah yang melekat pada diri orang-orang yang cerdas di mata الله سبحانه وتعالى


“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal (cerdas). (yaitu) orang-orang yang mengingat الله sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka.” (Ali Imran 190-191)


Banyaknya lingkungan di sekitar kita yang bisa direnungi. Betapa Maha Besar dan Keagungan Allah begitu terasa dalam penciptaan alam semesta. 



Jika kita terus menghidupkan mata hati, sesungguhnya petunjuk Allah akan terasa ada dimana-mana. Subhanallah ..


“Maka Apakah mereka tidak mentadabburi (merenungi) Al Quran? Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi الله, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.” (An-Nisa’: 82)


“Maka Apakah mereka tidak mentadabburi (merenungi) Al Quran ataukah hati mereka terkunci?” (Muhammad: 4)



Tadabbur الْقُرْآنَ bisa mengkondisikan hati kita, membuat hati kembali menjadi khusyu’, menjadi tenang dan tentram.


“Kalau sekiranya Kami turunkan Al-Quran ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan ketakutannya kepada الله. dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir.” (Al-Hasyr: 21)


“Dan di muka bumi ada tanda-tanda (kekuasaan الله) bagi orang-orang yang yakin. Dan (juga) pada diri kalian, apakah kalian tidak berfikir (merenungi).” (Adz Dzariyat: 20-21)

Sebagaimana الله سبحانه وتعالى menegur siapa yang tidak merenungi (tadabbur) الْقُرْآنَ, Ia juga menegur siapa yang tidak pernah berupaya untuk merenungi kekuasaan-NYA di alam semesta. Firman-NYA berbunyi:

”Dan banyak sekali tanda-tanda (kekuasaan الله) di langit dan di bumi yang mereka melaluinya, sedang mereka berpaling dari padanya.”(Yusuf: 105)

“Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat الله dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Alkitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik.” (Al-Hadid: 16)



Alangkah indah dan sejuknya Doa Rasulullah SAW :

“Ya الله, jadikanlah الْقُرْآنَ sebagai bulan semi (penyejuk) hatiku, pelepas kesedihan dan kegundahanku.”


Subhanallah , Aamin ya Robbal alamin ..



Wallahu a'lam bishawab
Bicara Hidayah 

... KETIKA MUHAMMAD SAW MENYAYANGI SEORANG YAHUDI ...



Kisah Keagungan Muhammad SAW -2 : KETIKA MUHAMMAD SAW MENYAYANGI SEORANG YAHUDI

Di sudut pasar Madinah ada seorang pengemis Yahudi buta yang setiap harinya selalu berkata kepada setiap orang yang mendekatinya, “Wahai saudaraku, jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya maka kalian akan dipengaruhinya.”

Wednesday, January 30, 2013

Pesona Hati Julaibib


Julaibib namanya. Berpenampilan lusuh, postur tubuh kecil dan rupa yang tidak terlalu menarik, membuat adanya seperti tiadanya. Tak diketahui jelas siapa ayah dan kakek moyangnya. Padahal bagi bangsa Arab nasab adalah sesuatu yang sangat penting. Para sahabat pun tidak banyak yang menaruh perhatian padanya.
Lantas apa menariknya Julaibib? Saat ia mati syahid, Rasulullah saw bertanya kepada para sahabat di akhir pertempuran, “Apakah kalian kehilangan seseorang?” Serempak para sahabat menjawab, “Tidak, ya Rasulullah.” Beliau mengulang pertanyaan itu tiga kali dan mendapat jawaban yang sama. Dengan menarik napas dalam, Rasulullah bersabda, “Tetapi aku kehilangan Julaibib.” Serentaklah para sahabat mencarinya.
Julaibib ditemukan berlumuran darah dengan 16 luka di bagian depan badannya, di tengah gelimpangan tujuh orang musuh. Rasulullah mengafaninya seraya berkata, “Ya Allah, dia bagian dari diriku dan aku bagian dari dirinya.”
Sahabat, banyak di antara kita yang telah dianugerahi Allah nikmat berlimpah—harta, kedudukan, kesehatan, dan lainnya. Di atas semua itu, Allah telah menganugerahkan nikmat iman dan Islam. Namun sering kali nikmat iman tidak mampu mengendalikan diri kita untuk bersyukur dengan limpahan nikmat dunia.
Kita merasa selalu kurang, seperti kurang harta, sehingga menyeret kita untuk korupsi. Dalam skala lebih kecil dan sederhana, rasa tidak percaya diri dan minder kerap hinggap karena kita selalu merasa kurang. Kurang cantik, misalnya, padahal demikianlah Allah menakdirkan rupa kita. Lebih disayangkan lagi ketika kita tidak mampu menyikapi semua itu dengan iman.
Iman kepada Rasulullah dan perkataan beliau semestinya menggairahkan kita untuk meraih kemuliaan di sisi Allah bukan dari ukuran fisik. Bukankah Rasulullah bersabda,  “Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada jasad dan rupa kalian akan tetapi Allah melihat hati-hati kalian.”
Sahabat, Julaibib telah memberi teladan bahwa postur tubuh, tampilan rupa, strata sosial tidak harus membuat kita rendah diri. Ia telah mengajarkan kita bahwa semua berhak mendapatkan tempat mulia di sisi Allah. Tak peduli orang sekitar menganggap adanya seperti tiadanya.
Ia lebih fokus pada upaya menyucikan hatinya. Ia lebih bersemangat mematutkan hati agar mendapat tempat mulia di sisi-Nya. Ia lebih memilih surga dan para bidadari daripada dunia.
Julaibib membuat Allah dan Rasul-Nya terpesona sehingga Rasulullah mengatakan, “Dia bagian dari diriku dan aku bagian dari dirinya.” Julaibib telah mendahului kita mengambil posisi mulia di sisi Allah. Lalu apakah kita sudah berusaha menyusulnya?

sumber : http://ummi-online.com

Friday, January 25, 2013

Malam Pertama di Alam Kubur



Bagaimana suasana malam pertama di alam kubur… Bagaimana kedasyatan siksaannya…? Dosa-dosa apakah yang menyebabkan siksaan kubur…? Bagaimana kaedah menjemput kematian terindah…?

“Setiap yang bernyawa pasti merasai mati, Wahai jiwa yang tenang, Pulanglah kehadrat Tuhan mu dengan gembira dan diredhai, masuklah dalam jemaah hamba-hamba-Ku, dan masuk pula dalam syurga-Ku…

Pada hari itu ia begitu bahagia, menikmati indahnya alam ciptaan Allah, bersama anak dan keluarga, penuh keceriaan, hidup dalam kesenangan dan kehidupan yang terjamin, tertawa melihat telatah anak-anaknya, demikian pula dia ditertawakan oleh anak-anaknya… lalu tiba-tiba ia didatangi oleh suatu malam, malam disaat dia dijemput oleh kematiannya…

Sakarat….. Sakaratul Maut….

“Dan datangnya sakaratul maut itu benar… Itulah yang kamu selalu lari dari padanya… Ditiuplah sangkakala Hari terlaksananya Ancaman… Setiap jiwa datang dengan malaikat yang jadi saksi… Sungguh kami lalai akan kenyataan ini… Maka kami singkapkan kakitanganmu, pada hari itu hingga penglihatanmu menjadi jelas” (Qaf: 19-22).

Malam itulah malam pertama ia berada dalam alam kubur… sendiri dikecam oleh kesunyian, tanpa anak dan isteri/suami juga sahabat karib… yang ada hanyalah amal… inilah malam pertama anak kita menjadi yatim, dan isteri/suami kita menjadi janda/duda… malam pertama yang menggusur dari tempat tidur yang empuk menuju dinginnya tanah berselimutkan kafan… inilah malam yang mengusir kita dari rumah mewah dan megah.. menempati liang lahad yang gelap dan sempit… kelmarin malam kita masih berpesta, makan dan minum bersama sahabat karib… tiba-tiba kita masuk pada malam pertama dimana kita menjadi santapan cacing tanah dan serangga… pada malam ini kita baru sedar.. Ternyata… HARTA, KELUARGA, PEKERJAAN yang keras kita mencarinya sampai lalai dari mengingati Allah… tidak sedikitpun daripada semua itu menemani dan membela kita…

Allah SWT berfirman, “Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk kedalam kubur, janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui akibat perbuatanmu” (At-Takatsur: 1-3)

Inilah malam episod pertama dari alam akhirat, kuburan boleh menjadi taman syurga, sebaliknya ia boleh menjadi satu lubang dari lubang-lubang neraka… inilah kematian datang dengan tiba-tiba… ia datang tepat pada waktunya… tidak lambat dan tidak cepat… meragut dengan paksa, melenyapkan segala nikmat dunia.. tidak pernah menilai kita tua atau muda, kaya atau miskin, sihat atau sakit… ia datang untuk mengeluarkan manusia dari alam kehidupan yang selama ini kita jalani.. ketahuilah rumah yang kukuh dan megah tidak akan mampu membentengi datangnya sang pencabut nyawa…

Banyaknya wang di bank tidak mampu memberi rasuah kepada Malaikat untuk undurkan waktu kematiannya… inilah realiti kematian… sudah bersiapkah kita menghadapi malam pertamanya… Bukankah Rasulullah Saw ada bersabda “ Orang yang bijak adalah yang sentiasa mengingati mati di antara kamu, dan ada bekalan setelah kematiannya..” Marilah kita siapkan bekalan untuk menjadi penyinar di alam kubur nanti… demi Allah, tiada yang sanggup menerangkannya melainkan dengan iman dan amal yang soleh..

Metode Menjemput Kematian…

“Kematian adalah nasihat terbaik dan guru kehidupan, sedikit sahaja kita lengah dari memikirkan kematian, maka kita akan kehilangan guru terbaik dalam kehidupan”

Sesungguhnya manusia telah memilih bagaimana akhir hidupnya… dan pilihan itu ada pada bagaimana ia menjalani kehidupannya… sebagaimana ia menjalani kehidupannya seperti itulah berakhirnya kematiannya… kerana sesungguhnya dengan menjalani kehidupan bererti kita sedang menuju kepada kematian kita…

Pernahkah kita mendengar berita tentang seorang penzina mati di katil hotel diatas perut pasanganya… seorang penagih dadah mati ketika menghisapnya… dan para penjudi mati diatas meja judinya… begitu juga kita pernah mendengar ahli ibadah mati di atas tikar sejadahnya…

Alangkah malangnya, saat ajal tiba kita masih berlumur dosa berbalut nista… inilah malam pertama kita DI ALAM KUBUR… sendiri, di cekam sepi gelap yang tidak pernah terbayang… hilanglah sudah… semua gemerlapnya DUNIA… RUMAH dengan jerih payah bertahun-tahun telah kita bangunkan… ISTERI/SUAMI dan pengabdiannya begitu tulus… ANAK, yang padanya darah daging kita… ORANG TUA yang titisan kasih sayangnya.. mengalir di tubuh kita… dan PEKERJAAN, yang bermati-matian kita habiskan waktu untuknya… KERETA MEWAH yang selalu menjadi kebanggaan… tapi kini hari itu telah pergi… masa pun telah tiada… yang tersisa hanya dosa… yang terus terbayang…

TERINGAT… akan ISTERI/SUAMI yang sentiasa dinafikan hak-haknya… ANAK, yang telah kita kotori tubuhnya dari nafkah yang HARAM… ORANG TUA, yang di sisa hidupnya belum sempat dibahagiakan… SAHABAT KARIB, yang meminta bantuan kita biarkan… dan KAWAN-KAWAN, yang telah banyak kita kecewakan…

Ya ALLAH, masihkah ada hari milik-Mu untukku… agar boleh ku lunaskan segala urusan… lilitan hutang yang belum terbayar… banyaknya AMANAH dan KEPERCAYAAN yang tidak disampaikan… beribu JANJI yang sering diingkari… dan WANG RASUAH, yang telah kita nikmati dan kita bagi… namun kini, PINTU-MU… sudah tertutup rapat… bertaubat sudah terlambat, menyesali diri sudah tidak bererti… dan tinggallah sendiri menanggung beban DOSA dan KESALAHAN yang tidak terMAAFKAN… merasakan PENDERITAAN yang PANJANG yang tiada berakhir… SEKARANG, adakah dalam hati kita MATI itu sebagai PENASIHAT..??? Semoga selagi masih ada waktu…

Fasa-Fasa Alam Kubur

Kesempitan kubur, pertanyaan malaikat, azab atau nikmat kubur, ditempatkannya ruh dan kebangkitan…

Alam kubur adalah alam perantaraan kehidupan dunia dan akhirat yang dimulai setelah kematian dan berakhir selepas kebangkitan… selama masa ini, seorang yang beriman merasa bahagia… sementara orang kafir merasa sengsara… orang yang sudah mati akan dihimpit dalam kubur… siapa pun ia kafir atau muslim akan merasakan himpitan kubur… bezanya penyimpitan yang dirasakan seorang mukmin tidak berlaku selamanya, tidak seperti orang kafir yang akan berterusan himpitan kuburnya sampai hancur tulang-tulangnya…

Sebagaimana sabda Rasulullah saw: “Sesungguhnya kubur itu memiliki himpitan, seandainya ada orang yang selamat darinya, maka selamatlah Sa’ad Bin Mu’adz…” Sa’ad Bin Mu’adz akan mengalami himpitan kubur, padahal ia adalah seorang pemimpin penuh kemuliaan, kematiannya menggoncangkan ‘Arasy, dibukakan baginya pintu-pintu langit, Kasyahidannya disaksikan oleh 70 ribu malaikat…

Hadis yang diriwayatkan oleh Nasa’I dari Rasulullah SAW: “Kematiannya menggoncangkan ‘Arasy, dibukakan baginya pintu-pintu langit, pintu yang banyak, Kesyahidannya disaksikan oleh 70 ribu malaikat, maka sungguh ia mengalami himpitan kubur, kemudian Allah melapangkanya.”

Apabila Sa’ad Bin Mu’adz seorang pemimpin yang besar, hamba Alah yang soleh dan mendapatkan mati Syahid mengalami himpitan kubur… bagaimana dengan kita..? Allahuakhbar… Ya Allah Terimalah taubat-ku… selamatkanlah aku dari azab kubur…

Rasulullah SAW bersabda “Seorang manusia apabila diletakkan dia di dalam kuburnya dan sahabatnya berpaling pulang sedang ia mendengar suara sandal mereka akan datang kepadanya dua malaikat dan mendudukkannya dan bertanya… SIAPAKAH TUHAN-MU…?, SIAPAKAH NABI-MU…?, APAKAH AGAMA-MU…?… dia menjawab, ALLAH ADALAH TUHAN-KU… MUHAMMAD ADALAH NABI-KU… ISLAM ADALAH AGAMA-KU…

Terdengarlah seruan dari langit, “Benar.. Hambaku, hamparkan baginya tikar dari syurga, lalu angin dan wangi syurga datang kepadanya kemudian kubur diluaskan seluas mata memandang, seorang yang rupawan datang menemaninya, yang tiada lain itulah amal solehnya.” (Hadis riwayat Ahmad, Abu Daud, Hakim dan Baihaqi).

Benarkah kita… boleh menjawabnya…? Dari lisan yang jarang menyebut Asma-Nya… dan ibadah yang sering kita remehkan… Serta sunnah Rasul… yang kita abaikan… pada saat itu… kita hanya mampu menjawab… TIDAK… TIDAK… TIDAAAKKKKK…

Terdengarlah suara penyeru dari langit… Hambaku ini seorang pendusta… Hamparkan padanya tikar dari api neraka, bukakan baginya pintu neraka, panas dan keringnya neraka mendatanginya… Kubur disempitkan sampai pecah tulang-tulangnya… seorang berwajah buruk berpakaian buruk dan berbau busuk datang kepadanya… Yang tiada lain itulah amal buruknya…

Tragedi… Siksa Kubur

“Aisyah Ra bertanya tentang azab kubur, Rasulullah SAW menjawab: Ya, azab kubur pasti ada.” (HR. Bukhari – Dalam Kitab Al-Janaiz).

“Aisyah Ra meriwayatkan bahawa Rasulullah SAW berdoa dalam solatnya, “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari azab kubur…” (HR. Mutafaqun Alaih).

“Ketika orang-orang yang derhaka kepada Allah tidak mampu menjawab pertanyaan malaikat, lalu ia dipukul dengan besi… hingga ia menjerit dengan teriakan yang sangat keras… didengar oleh semua makhluk Allah, kecuali Jin dan Manusia,” (HR. Bukhari dan Muslim).

Saatnya kita menyaksikan… kejadian nyata tentang siksa kubur yang berlaku di Jazirah Arab… Seorang pemuda yang dikeluarkan dari kuburnya setelah beberapa jam dia dikuburkan… Akibat mengalami azab kubur, pemuda tersebut telah berubah wajah dan jasadnya… Pemuda tersebut merupakan remaja muslim yang meninggal pada usia 18 tahun… seorang pemuda yang rosak akhlak dan agamanya… dan sering melalaikan solat… hampir tiga (3) jam pemuda tersebut dikuburkan, pihak keluarga meminta kubur tersebut digali semula untuk keperluan tertentu…

Dan apa yang terjadi selepas mayat tersebut dikeluarkan… pandangan yang sangat mengaibkan… Rambut yang hitam menjadi putih… Dari mulut dan hidung keluar darah yang masih merah pekat… seperti baru mengalami siksaan kubur yang sangat keras… seperti ada yang memukul dibahagian belakang kepalanya… dengan wajah seperti dilemas dan membeku…

Bagi seorang muslim… ini adalah pengajaran yang sangat-sangat berharga agar segera memperbaiki hidupnya… dengan bertaubat dari dosa-dosa yang telah dilakukan…

Sementara itu… sebagai pengajaran dan iktibar untuk kita…

Suara jeritan jutaan manusia di alam bumi yang lain… di sebuah lubang galian yang berada di daerah Siberia… Dr. Azzacove bersama kumpulannya telah melakukan sebuah kajian tentang pergerakan perut bumi di daerah Siberia, Rusia… kemudian mereka memasang alat pembesar suara supersensitive untuk mendengar suara pergerakan perut bumi… sebuah penemuan yang sangat mengejutkan, ketika mesin penggali sampai pada salah satu perut/kulit bumi… dari ruang/alam bumi yang lain, terdengar suara manusia berteriakan sangat keras dalam kesakitan… bahkan suara jeritan itu jumlahnya bukan seorang tetapi ribuan bahkan jutaan orang… sebagai seorang muslim kita tidak akan ragu lagi bahawa suara tersebut adalah suara manusia yang sedang disiksa di ALAM KUBUR…

Sebab-Sebab Siksa Kubur…

Ibnu Qoyyim Rahimahullah, dalam kitab Ar-Ruh menyebutkan ada beberapa dosa dan maksiat yang dapat menyebabkan kita disiksa di ALAM KUBUR, diantaranya :

1. Melalaikan Solat
2. Membaca al-Quran kemudian melupakannya
3. Tidak bersuci setelah membuang hadas kecil
4. Berkata bohong
5. Tidak membayar zakat
6. Corak kehidupan yang berlebih-lebihan
7. Memakan riba
8. Rasuah
9. Memfitnah sesama saudara muslim
10. Khianat terhadap amanah
11. Enggan menolong sesama muslim
12. Meminum arak
13. Berzina
14. Membunuh

“Wahai anak Adam… Sesungguhnya apa yang kau minta dari-Ku… dan yang kau harapkan dari-Ku… Ampunan-Ku bagimu yang meminta dan tidak bagi yang enggan…”

“Wahai anak Adam… Meskipun dosamu sepenuh petala langit… kemudian engkau meminta ampun pada-Ku… Ampunan-Ku bagimu dan tidak bagi yang enggan…”

“Wahai anak Adam… Seandainya kau datang pada–Ku dengan kesalahan seluas bumi… kemudian engkau datang kepada-Ku… dan tidak berbuat syirik pada-Ku dengan sesuatu pun… Sungguh Aku akan berikan kepadamu ampunan…”

Ya Allah… terimalah taubatku… Ya Allah… terimalah taubatku… Ya Allah… terimalah taubatku…

Alangkah bahagianya… seandainya maut menjemput kita sedang berurai air mata merasakan manisnya iman dalam sujud penghambaan… rindu akan perjumpaan dengan-Nya…

Alangkah indahnya air mata yang selalu berlinang dari munajat seorang anak soleh kepada Allah… Merindukan kemuliaan dan keselamatan bagi kedua orang tuanya… taburan doanya menjadi cahaya yang menerangi dari gelapnya ALAM KUBUR…

Doa-doanya menghantar kepulangan orang tuanya pada Allah dalam Husnul Khatimah… rintihan dan munajatnya menjadi benteng yang kukuh sebagai penghalang dari azab dan siksa kubur… Doa yang tiada terputus mengalir dari ketulusan dan keheningan hati agar orang tuanya dalam kasih sayang Allah..

sumber : andikanatasurya.wordpress.com