Baby Hello Kitty

Monday, September 30, 2013

1468

Dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Lihatlah orang yang berada dibawahmu dan jangan melihat orang yang berada di atasmu karena hal itu lebih patut agar engkau sekalian tidak menganggap rendah nikmat Allah yang telah diberikan kepadamu ."

[Mutaffaq'alaih]

1467

Dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, "hak seorang muslim terhadap sesama muslim ada enam, yaitu
[1] bila engkau berjumpa dengannya ucapkanlah salam
[2] bila ia memanggilmu maka penuhilah
[3] bila ia meminta nasihat kepadamu nasihatilah
[4] bila dia bersin dan mengucapkan alhamdulillah bacalah "Yarhamukallah (artinya : semoga Allah memberikan rahmat kepadamu)
[5] bila dia sakit jenguklah
[6] bila dia meninggla dunia antarkanlah (jenazahnya) 

[HR. Muslim]

Friday, September 27, 2013

"Kisah Istri Sholehah…"



Seorang istri menceritakan kisah suaminya pada tahun 1415 H, ia berkata :

Suamiku adalah seorang pemuda yang gagah, semangat, rajin, tampan, berakhlak mulia, taat beragama, dan berbakti kepada kedua orang tuanya. Ia menikahiku pada tahun 1390 H. Aku tinggal bersamanya (di kota Riyadh) di rumah ayahnya sebagaimana tradisi keluarga-keluarga Arab Saudi. Aku takjub dan kagum dengan baktinya kepada kedua orang tuanya. Aku bersyukur dan memuji Allah yang telah menganugerahkan kepadaku suamiku ini. Kamipun dikaruniai seorang putri setelah setahun pernikahan kami.

Lalu suamiku pindah kerjaan di daerah timur Arab Saudi. Sehingga ia berangkat kerja selama seminggu (di tempat kerjanya) dan pulang tinggal bersama kami seminggu. Hingga akhirnya setelah 3 tahun, dan putriku telah berusia 4 tahun… Pada suatu hari yaitu tanggal 9 Ramadhan tahun 1395 H tatkala ia dalam perjalanan dari kota kerjanya menuju rumah kami di Riyadh ia mengalami kecelakaan, mobilnya terbalik. Akibatnya ia dimasukkan ke Rumah Sakit, ia dalam keadaan koma. Setelah itu para dokter spesialis mengabarkan kepada kami bahwasanya ia mengalami kelumpuhan otak. 95 persen organ otaknya telah rusak. Kejadian ini sangatlah menyedihkan kami, terlebih lagi kedua orang tuanya lanjut usia. Dan semakin menambah kesedihanku adalah pertanyaan putri kami (Asmaa') tentang ayahnya yang sangat ia rindukan kedatangannya. Ayahnya telah berjanji membelikan mainan yang disenanginya…

Saturday, June 8, 2013

~*Pesan Lukman Al Hakim*~


Dalam hidupku,aku memilih 8 kalimat dari para nabi yaitu;
1.Apabila engkau sedang sholat jagalah baik-baik pikiranmu
2.Apabila engkau berada di rumah orang lain jagalah pandanganmu
3.Apabila berada di majlis jagalah lidahmu
4.Apabila hadir dalam jamuan makan jagalah perangaimu
5.Ingat kepada Allah
6.Lupakan budi baikmu pada orang lain
7.Lupakan kesalahan orang lain terhadapmu
8.Ingat mati

Sunday, May 26, 2013

Rumus Tukang Parkir


"di dunia ini, kata yang paling enak adalah kata jika" kalimat ini pernah diucapkan dosen saya ketika mengajar. sebagai orang matematika kata "jika" itu penyelamat dalam segala hal. bagaimana tidak, dengan kata "jka" hal yang tidak mungkin bisa menjadi mungkin. sebagai contohnya : "jika x+y+z=18, berapa nilai z:y:x..?", "jika suatu proyek membutuhkan waktu 60hari untuk menyelesaikannya, berapa lama total hari yang diperlukan untuk menyelesaikkan nya jika selama 7 hari yaitu 2 hari di hari libur dan 5 hari di hari kerja tersebut mengalami keterlambatan?" gampang kan????

weew, kenapa gampang, sesulit apapun soal itu kalau terdapat kata "jika" pastila menjadi mudah... yang sulit adalah menemukan "jika" didalam dunia nyata / "real problem solving". x dalam dunia nyata, y dalam dunia nyata, z dalam dunia nyata,,,, itulah yang sulit, mengubah bahasa rumus kedalam bahasa nyata..

sama halnya dengan rumus ampuh ini, "Rumus Tukang Parkir" . sepele tapi bermakna, seperti apakah isi dari rumus tukang parkir tersebut, 
1. tukang parkir, ia mempunyai mobil/ motor yang banyak tapi ia tidaklah sombang
2. tukang parkir, ia mempunyai mobil/ motor yang mewah tapi ia tidak riya'
3. tukang parkir, ketika mobi/ motor di ambil sang pemiliknya ia tetap ikhlas
kenapa? karena tukang parkir hanya merasa tertitipi, sedangkan ia percaya bahwa suatu saat nanti semua yang menjadi amanahnya akan di minta oleh sang pemilik.

gampang bukan rumus diatas? masyaAllah, untuk mempraktekkan ke dalam dunia nyata itu sungguh diperlukan hati yang qonaah, ikhlas, dan iman yang kuat. tak akan ada lagi kesedihan, galau, marah, putus asa jika rumus tersebut mampu di praktekkan ke dalam  real problem solving nya... 

إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهَ رَاجِعُوْنَ
Sesungguhnya kita milik Allah dan kepada-Nya kita kembali.”

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَبَشِّرِ الصَّابِرِيْنَ. الَّذِيْنَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ. أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُوْنَ
Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan: ‘Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.’ Mereka itulah yang mendapat keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Rabb mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Al-Baqarah: 155-157)

Seorang mukmin hendaklah yakin bahwa apa yang ditakdirkan Allah Subhanahu wa Ta’ala niscaya akan menimpanya, tidak meleset sedikit pun. Sedangkan apa yang tidak ditakdirkan oleh-Nya pasti tidak akan menimpanya. 

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيْبَةٍ فِي اْلأَرْضِ وَلاَ فِي أَنْفُسِكُمْ إِلاَّ فِي كِتَابٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَبْرَأَهَا إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللهِ يَسِيْرٌ. لِكَيْ لاَ تَأْسَوْا عَلَى مَا فَاتَكُمْ وَلاَ تَفْرَحُوا بِمَا ءَاتَاكُمْ وَاللهُ لاَ يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُوْرٍ
Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (Al-Hadid: 22-23)

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَا يَزَالُ الْبَلاَءُ بِالْمُؤْمِنِ وَالْمُؤْمِنَةِ فِي جَسَدِهِ وَمَالِهِ وَوَلَدِهِ حَتَّى يَلْقَى اللهَ وَمَا عَلَيْهِ خَطِيْئَةٌ
Senantiasa bala` (cobaan) menimpa seorang mukmin dan mukminah pada tubuhnya, harta dan anaknya, sehingga ia berjumpa dengan Allah dalam keadaan tidak memiliki dosa.” (HR. Ahmad, At-Tirmidzi, dan lainnya, dan dinyatakan hasan shahih oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan At-Tirmidzi, 2/565 no. 2399)

‘Al-Imam Ibnul Jauzi menyebutkan beberapa perkara untuk mengobati musibah sehingga seorang tidak berlarut-larut dalam kesedihan yang bisa membinasakan dan mengabaikan hak dan kewajiban, yaitu:
- Mengetahui bahwa dunia tempat ujian dan petaka serta bahwa musibah suatu hal yang pasti terjadi.
- Memperkirakan adanya orang yang ditimpa musibah lebih besar dan banyak dari musibahnya, serta melihat keadaan orang yang ditimpa musibah seperti musibahnya sehingga ia terhibur karena bukan hanya dia saja yang terkena musibah.
- Meminta ganti yang lebih baik kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan mengharap pahala dari kesabarannya.
(Diambil dari kitab Tasliyatu Ahlil Masha`ib karya Al-Imam Muhammad Al-Munbajja Al-Hanbali -dengan ringkas- hal. 13-22)


semoga kita dikembalikan dalam keadaan bercahaya lagi mulia, aamiin


Thursday, January 31, 2013

TAFAKKUR; MATA AIR KEHIDUPAN JIWA



Bismillahirrahmannirahim,

SATU ibadah yang cukup ringan dilakukan namun sangat bernilai di sisi الله سبحانه وتعالى adalah tafakur. Rasulullah صلی الله علیﻪ و سلم pernah bersabda:

“Tafakur sesaat lebih baik daripada ibadah satu tahun.”
(HR. Bukhari)



Allah subhana wa Ta'ala berfirman :

“Maka Apakah kamu tidak merenung?” (Al An’am: 50)

“Supaya kamu berfikir (tafakkur).” (Al-Baqarah: 219)

Dalam firman-NYA juga kita bisa mengetahui, bahwa tafakur merupakan diantara ibadah yang melekat pada diri orang-orang yang cerdas di mata الله سبحانه وتعالى


“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal (cerdas). (yaitu) orang-orang yang mengingat الله sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka.” (Ali Imran 190-191)


Banyaknya lingkungan di sekitar kita yang bisa direnungi. Betapa Maha Besar dan Keagungan Allah begitu terasa dalam penciptaan alam semesta. 



Jika kita terus menghidupkan mata hati, sesungguhnya petunjuk Allah akan terasa ada dimana-mana. Subhanallah ..


“Maka Apakah mereka tidak mentadabburi (merenungi) Al Quran? Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi الله, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.” (An-Nisa’: 82)


“Maka Apakah mereka tidak mentadabburi (merenungi) Al Quran ataukah hati mereka terkunci?” (Muhammad: 4)



Tadabbur الْقُرْآنَ bisa mengkondisikan hati kita, membuat hati kembali menjadi khusyu’, menjadi tenang dan tentram.


“Kalau sekiranya Kami turunkan Al-Quran ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan ketakutannya kepada الله. dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir.” (Al-Hasyr: 21)


“Dan di muka bumi ada tanda-tanda (kekuasaan الله) bagi orang-orang yang yakin. Dan (juga) pada diri kalian, apakah kalian tidak berfikir (merenungi).” (Adz Dzariyat: 20-21)

Sebagaimana الله سبحانه وتعالى menegur siapa yang tidak merenungi (tadabbur) الْقُرْآنَ, Ia juga menegur siapa yang tidak pernah berupaya untuk merenungi kekuasaan-NYA di alam semesta. Firman-NYA berbunyi:

”Dan banyak sekali tanda-tanda (kekuasaan الله) di langit dan di bumi yang mereka melaluinya, sedang mereka berpaling dari padanya.”(Yusuf: 105)

“Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat الله dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Alkitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik.” (Al-Hadid: 16)



Alangkah indah dan sejuknya Doa Rasulullah SAW :

“Ya الله, jadikanlah الْقُرْآنَ sebagai bulan semi (penyejuk) hatiku, pelepas kesedihan dan kegundahanku.”


Subhanallah , Aamin ya Robbal alamin ..



Wallahu a'lam bishawab
Bicara Hidayah 

... KETIKA MUHAMMAD SAW MENYAYANGI SEORANG YAHUDI ...



Kisah Keagungan Muhammad SAW -2 : KETIKA MUHAMMAD SAW MENYAYANGI SEORANG YAHUDI

Di sudut pasar Madinah ada seorang pengemis Yahudi buta yang setiap harinya selalu berkata kepada setiap orang yang mendekatinya, “Wahai saudaraku, jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya maka kalian akan dipengaruhinya.”

Wednesday, January 30, 2013

Pesona Hati Julaibib


Julaibib namanya. Berpenampilan lusuh, postur tubuh kecil dan rupa yang tidak terlalu menarik, membuat adanya seperti tiadanya. Tak diketahui jelas siapa ayah dan kakek moyangnya. Padahal bagi bangsa Arab nasab adalah sesuatu yang sangat penting. Para sahabat pun tidak banyak yang menaruh perhatian padanya.
Lantas apa menariknya Julaibib? Saat ia mati syahid, Rasulullah saw bertanya kepada para sahabat di akhir pertempuran, “Apakah kalian kehilangan seseorang?” Serempak para sahabat menjawab, “Tidak, ya Rasulullah.” Beliau mengulang pertanyaan itu tiga kali dan mendapat jawaban yang sama. Dengan menarik napas dalam, Rasulullah bersabda, “Tetapi aku kehilangan Julaibib.” Serentaklah para sahabat mencarinya.
Julaibib ditemukan berlumuran darah dengan 16 luka di bagian depan badannya, di tengah gelimpangan tujuh orang musuh. Rasulullah mengafaninya seraya berkata, “Ya Allah, dia bagian dari diriku dan aku bagian dari dirinya.”
Sahabat, banyak di antara kita yang telah dianugerahi Allah nikmat berlimpah—harta, kedudukan, kesehatan, dan lainnya. Di atas semua itu, Allah telah menganugerahkan nikmat iman dan Islam. Namun sering kali nikmat iman tidak mampu mengendalikan diri kita untuk bersyukur dengan limpahan nikmat dunia.
Kita merasa selalu kurang, seperti kurang harta, sehingga menyeret kita untuk korupsi. Dalam skala lebih kecil dan sederhana, rasa tidak percaya diri dan minder kerap hinggap karena kita selalu merasa kurang. Kurang cantik, misalnya, padahal demikianlah Allah menakdirkan rupa kita. Lebih disayangkan lagi ketika kita tidak mampu menyikapi semua itu dengan iman.
Iman kepada Rasulullah dan perkataan beliau semestinya menggairahkan kita untuk meraih kemuliaan di sisi Allah bukan dari ukuran fisik. Bukankah Rasulullah bersabda,  “Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada jasad dan rupa kalian akan tetapi Allah melihat hati-hati kalian.”
Sahabat, Julaibib telah memberi teladan bahwa postur tubuh, tampilan rupa, strata sosial tidak harus membuat kita rendah diri. Ia telah mengajarkan kita bahwa semua berhak mendapatkan tempat mulia di sisi Allah. Tak peduli orang sekitar menganggap adanya seperti tiadanya.
Ia lebih fokus pada upaya menyucikan hatinya. Ia lebih bersemangat mematutkan hati agar mendapat tempat mulia di sisi-Nya. Ia lebih memilih surga dan para bidadari daripada dunia.
Julaibib membuat Allah dan Rasul-Nya terpesona sehingga Rasulullah mengatakan, “Dia bagian dari diriku dan aku bagian dari dirinya.” Julaibib telah mendahului kita mengambil posisi mulia di sisi Allah. Lalu apakah kita sudah berusaha menyusulnya?

sumber : http://ummi-online.com